JEMBER - Di tengah arus modernisasi dan digitalisasi, keberadaan kegiatan kepramukaan sering kali dipertanyakan, terutama oleh generasi muda. Anggapan bahwa pramuka kuno dan tidak relevan kini coba ditepis oleh Kak Dani Ari Setiawan, seorang pembina pramuka sekaligus guru sosiologi di SMA Negeri Balung. Dalam sebuah episode podcast NGOBRAK, Kak Dani memberikan pandangannya tentang bagaimana pramuka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan tetap relevan di era digital.

Pramuka: Bukan Sekadar Baris-Berbaris

Kak Dani menegaskan bahwa inti dari kegiatan pramuka jauh melampaui sekadar baris-berbaris atau tepuk tangan. Menurutnya, pramuka adalah wadah yang efektif untuk membentuk karakter, kedisiplinan, kemandirian, dan tanggung jawab. Di era di mana interaksi digital mendominasi, pramuka mengajarkan pentingnya kerja sama tim dan interaksi sosial secara langsung.

Lebih dari itu, pramuka juga memfasilitasi kreativitas. Kak Dani menyebutkan bahwa kegiatan seperti pentas seni, jurnalistik, dan bahkan pembuatan vlog menjadi bagian tak terpisahkan dari agenda pramuka saat ini. Ini membuktikan bahwa pramuka mampu beradaptasi dengan tren, memanfaatkan platform digital untuk menyampaikan pesan dan mengabadikan kegiatan.

Filosofi di Balik Nama "Bima Arimbi"

Podcast ini juga mengupas tuntas filosofi di balik nama gugus depan pramuka SMA Negeri Balung, "Bima Arimbi". Nama ini diambil dari tokoh pewayangan. Bima melambangkan kekuatan dan ketangguhan, mencerminkan semangat juang yang tinggi dalam menghadapi tantangan. Sementara itu, Dewi Arimbi, meskipun digambarkan sebagai raksasa, melambangkan kelembutan hati seorang perempuan. Perpaduan dua karakter ini menjadi simbol ideal bagi anggota pramuka yang diharapkan memiliki kekuatan fisik dan mental, namun tetap mengedepankan hati nurani.

Kembali Diwajibkan?

Menanggapi isu mengenai kewajiban pramuka di sekolah, Kak Dani mengungkapkan bahwa ada wacana untuk kembali mewajibkan kegiatan ini di SMA Negeri Balung. Rencana ini diperkirakan akan mulai berlaku pada tahun ajaran 2026-2027. Keputusan ini didasari oleh keyakinan bahwa pramuka memiliki peran vital dalam pembentukan karakter siswa.

Pesan untuk Pramuka Penegak

Di akhir perbincangan, Kak Dani menyampaikan pesan khusus untuk para anggota pramuka, khususnya yang berstatus "penegak". Ia berpesan agar mereka selalu bersemangat dan bangga menjadi bagian dari pramuka. Semangat itu harus datang dari hati dan diwujudkan dengan berani memakai atribut pramuka di mana pun berada. Kak Dani juga mendorong mereka untuk terus memelihara mimpi dan cita-cita, menjadikannya motivasi untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Prestasi pun telah diraih. Pada tahun 2024, SMA Negeri Balung berhasil mengukuhkan sembilan Pramuka Garuda, sebuah pencapaian tertinggi bagi anggota pramuka. Ini menjadi bukti nyata bahwa semangat dan dedikasi dalam kepramukaan terus menghasilkan generasi yang unggul dan berprestasi.

1234

Jember, 29 Juli 2025 – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jember kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan generasi muda melalui kegiatan "Bakesbangpol Masuk Sekolah". Mengusung tema "Remaja Hebat Sekolah Bermartabat" dengan subtema "Bersama Wujudkan Sekolah Aman dan Bebas Narkoba", acara ini sukses diselenggarakan di Aula SMA Negeri Balung dan melibatkan 350 siswa-siswi.

Achmad David Fatahillah, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Jember, menyoroti fenomena kenakalan remaja yang kini mencapai tingkat mengkhawatirkan. "Upaya Bakesbangpol merangkul Polres guna mencegah siswa menjauhi narkoba," terangnya. David menegaskan bahwa generasi muda adalah penerus bangsa yang harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan kecerdasan, akhlak, dan budi pekerti mumpuni. Di era digital yang dampaknya luar biasa ini, kolaborasi antara orang tua, sekolah, masyarakat, aparatur pemerintah, dan tokoh agama menjadi sangat krusial.

Kepala SMAN Balung, Yuswita Sari, S.Pd., M.P., mengungkapkan rasa terima kasih atas terpilihnya SMAN Balung sebagai tuan rumah kegiatan "Bakesbangpol Masuk Sekolah" yang keempat di tahun 2025 ini. "Kami berharap dengan giat ini siswa kami bisa lebih semangat dalam belajar dan menghindari kegiatannya yang kurang bermanfaat," harapnya.

AKP. Agus Yudi Kurniawan, S.H., selaku Kasat Binmas Polres Jember, menekankan urgensi bagi peserta didik untuk menjauhi narkoba, kenakalan remaja, dan hal-hal negatif lainnya. Menurutnya, kenakalan remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi faktor individu, keluarga, pergaulan, dan lingkungan sekolah. "Untuk itu perlu menciptakan iklim yang kondusif dalam membentuk karakter para remaja ini," ungkapnya.

Tak kalah penting, Sekretaris TP3D (Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah) Kabupaten Jember, Dima Akhyar, menyampaikan materi tentang nasionalisme. Nasionalisme didefinisikan sebagai kesadaran, semangat cinta tanah air, dan rasa memiliki kebanggaan terhadap suatu bangsa. "Implementasinya adalah mencintai negara Indonesia, dan terus memupuk jiwa kesatuan dan persatuan dengan menjaga agar semangat belajar di kalangan generasi bangsa, utamanya di pihak pelajar, bisa disiplin dalam belajar dalam menggapai cita-cita," jelasnya.

Untuk mencapai program Indonesia Emas 2045, Dima Akhyar menegaskan bahwa menjadi kewajiban bagi para siswa untuk belajar dengan baik. Sinergi antara Bakesbangpol, Polres, dan TP3D ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas narkoba, sekaligus membentuk karakter generasi muda yang berintegritas dan berjiwa nasionalis, siap menjadi penentu masa depan bangsa.

Saat daftar ulang Peserta Didik wajib menyerahkan:

SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) Jawa Timur 2025 merupakan proses penerimaan peserta didik baru untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB Negeri di Provinsi Jawa Timur. Proses ini dilaksanakan secara daring dan dibagi menjadi beberapa tahap serta jalur pendaftaran. 

SMA Negeri Balung kembali mengadakan kegiatan inspiratif bertajuk Bincang Alumni, sebuah forum yang mempertemukan para alumni sukses dengan siswa-siswi yang sedang mempersiapkan diri untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi. Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Januari 2025, dan menghadirkan alumni SMA Negeri Balung yang kini tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta, termasuk kampus-kampus bergengsi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan lainnya.

Dalam kegiatan ini, para alumni membagikan pengalaman mereka seputar dunia perkuliahan, mulai dari proses seleksi masuk, kehidupan akademik, organisasi, hingga peluang karir setelah lulus. Selain itu, mereka juga memberikan tips dan motivasi kepada adik-adik kelas mereka agar lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Salah satu alumni yang kini berkuliah di UGM, Prita, menjelaskan bahwa ia ingin berbagai pengalaman agar siswa SMA lebih siap dan tidak ragu dalam memilih jalur pendidikan mereka. "Saya dulu juga merasakan kebingungan saat menentukan universitas dan jurusan. Semoga dengan berbagai pengalaman ini, adik-adik bisa lebih percaya diri dan memiliki strategi yang lebih matang," ujarnya.

Antusiasme siswa terlihat jelas dalam sesi tanya jawab, di mana mereka aktif bertanya mengenai berbagai aspek kehidupan mahasiswa, termasuk strategi lolos seleksi perguruan tinggi dan manajemen waktu saat kuliah.

Kegiatan Bincang Alumni di SMA Negeri Balung ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga mempererat hubungan antara alumni dan adik-adik kelas. Harapannya, tradisi positif ini dapat terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi generasi berikutnya.