Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya kami dapat melakukan pembaruan pada website resmi SMAN Balung ini. Melalui website ini diharapkan masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait sekolah kami. Informasi di website ini akan kami perbarui secara berkala agar masyarakat yang membutuhkan informasi terkait SMAN Balung akan mendapatkan informasi yang up to date. Kritik dan saran sangat kami perlukan agar website ini dapat menjadi lebih baik lagi. Terima kasih kepada Tim IT yang telah mengembangkan website ini untuk kemajuan sekolah. Semoga website ini dapat memberikan manfaat lebih kepada pembaca. Marilah kita bekerja dan berkarya dengan tulus ikhlas demi anak bangsa. SMABA Maju Bersama, Hebat Semua, dan Luar Biasa.
Kasus bullying yang terjadi di berbagai lembaga pendidikan harus menjadi atensi. Para pemangku kepentingan dianggap berperan penting dalam upaya mitigasi bullying yang dapat berpengaruh buruk terhadap psikologis seseorang, terutama anak-anak.
Hal itu yang ditekankan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, di SMAN Balung, Rabu (16/10). Di sana, pria yang akrab disapa Kak Seto ini bertemu dengan ratusan siswa dan guru. Ia mengedukasi tentang bahayanya bullying, tips awet muda, dan menjadi remaja produktif anti malas gerak (mager).
Di hadapan sejumlah stakeholder, seperti komite sekolah, Dinas Pendidikan Jember dan cabang provinsi di Jember, DP3AKB, serta Polres Jember, Kak Seto menyerukan agar setiap pemangku kepentingan tidak melupakan perannya. Terlebih, dalam upaya mitigasi kasus bullying maupun kasus kekerasan terhadap anak.
Dalam Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, dinyatakan setiap orang berkewajiban mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak, termasuk bullying. Jika ada pembiaran, maka ada konsekuensi sanksi. "Siapa pun yang membiarkan terjadinya kekerasan, minimal tidak melaporkan, maka itu juga bisa terkena sanksi. Maka, dalam hal ini harus saling peduli bahwa melindungi anak perlu bergandengan tangan," urai Seto.
Dia berpendapat, banyak langkah yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk mencegah tindakan bullying. Salah satunya dengan mengoptimalkan potensi siswanya. Tidak hanya di bidang akademik, namun juga bidang nonakademik. "Prestasi itu bisa di berbagai hal, selain akademik juga nonakademik. Mohon hal-hal seperti ini tidak dilupakan. Jadi, akademik cemerlang dan nonakademik harus dikembangkan. Supaya terjadi keseimbangan anak dalam belajar, serta memberikan kesempatan setiap anak untuk tumbuh optimal sesuai dengan potensinya masing-masing," jelasnya.
Lebih jauh, Kak Seto juga mendorong agar setiap sekolah membentuk Satuan Tugas Anti-Bullying di Sekolah (Stabula). Upaya ini sebagai bentuk mitigasi yang melibatkan peran penuh sekolah dalam memitigasi terjadinya kekerasan terhadap anak maupun kasus bullying. "Yang paling penting harus ada ketegasan dari pemangku kepentingan pendidikan anak, para guru, komite sekolah, siswa sekolah itu sendiri, OSIS, serta bimbingan dari Dinas Pendidikan. Intinya semua harus bergerak, (salah satunya, Red) mendorong terbentuknya satuan tugas anti-bullying di sekolah ini," imbuhnya.
Ketegasan pemangku kepentingan itu dianggap cukup penting. Sebab, kasus-kasus kekerasan yang menyasar anak sebagai korbannya membutuhkan pemulihan lebih kompleks. Dengan dukungan penuh orang-orang terdekat korban serta lingkungan sebagai support system. Terlebih, Kota Suwar-Suwir yang telah menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) dan sedang bergegas untuk menuju predikat KLA dari madya ke utama. "Mohon agar ada ketegasan. Sebentar lagi juga ada tahun baru yang harus dimulai dengan semangat baru. Di mana harus dimulai bahwa setiap sekolah harus layak anak, harus ramah anak, harus anti-bullying, semua dalam rangka mendukung kabupaten/kota masing-masing yang layak anak," imbuh pria 73 tahun itu.
Sementara itu, Kepala SMAN Balung Yuswita Sari mengaku bersyukur atas kedatangan Kak Seto. Diyakini, itu dapat memacu semangat belajar anak-anak asuhnya. "Kami ingin mewujudkan sekolah ramah anak dan kedatangan beliau (Kak Seto, Red) kami berharap siswa kami memiliki kesadaran dan pengetahuan yang tinggi bahwa bullying tidak boleh dilakukan di mana pun. Baik di sekolah maupun di luar sekolah," pungkasnya. (mau/c2/nur)