Sambutan Kepala Sekolah

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya kami dapat melakukan pembaruan pada website resmi SMAN Balung ini. Melalui website ini diharapkan masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait sekolah kami. Informasi di website ini akan kami perbarui secara berkala agar masyarakat yang membutuhkan informasi terkait SMAN Balung akan mendapatkan informasi yang up to date. Kritik dan saran sangat kami perlukan agar website ini dapat menjadi lebih baik lagi. Terima kasih kepada Tim IT yang telah mengembangkan website ini untuk kemajuan sekolah. Semoga website ini dapat memberikan manfaat lebih kepada pembaca. Marilah kita bekerja dan berkarya dengan tulus ikhlas demi anak bangsa. SMABA Maju Bersama, Hebat Semua, dan Luar Biasa.

Kepala SMAN Balung

Yuswita Sari, S.Pd., M.P.

  • POSTINGAN TERKINI

    Himbauan dari Kepala Sekolah SMAN Balung BERTASBIH

    Oktober 13, 2020

     



    Kepada Siswa SMAN Balung

    Yang kami sayangi, kami cintai, dan kami banggakan

    Di tempat.


    Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Untuk.menjaga ketertiban dan keaamanan dan kemurnian hati nurani siswa yg masih pada tingkatan belajar dan belajar maka kami SMAN Balung melarang siswa mengikuti Demonstrasi.

    Siswa diharapkan tetap mengikuti pembelajaran daring dari rumah masing masing.

    Demikian atas kepatuhan dan sikap disiplin semua siswa sekolah.menyampaikan tetima kasih.

    Mari kita wujudkan SMAN Balung BERTASBIH ( Bertaqwa, Berkuwalitas, Bersih dan Harmoni)

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


    Jember, 13 Oktober 2020

     Kepala Sekolah,


     Drs.SUBARI,MPd.

    NIP. 19610118 1998803 1 006.

    Berkat Cara Unik Mengajarkan Pancasila, Sri Sulistyani Jadi Pembicara di Hari Guru Sedunia 2020

    Oktober 05, 2020

    Penulis Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor Dheri Agriesta

    JEMBER, KOMPAS.comSri Sulistyani tak menyangka terpilih berpidato dalam World Teachers’ Day (Hari Guru Sedunia) di Paris pada Senin (5/10/2020).

    Kegiatan yang diselenggarakan Unesco itu digelar secara virtual karena pandemi Covid-19.

    Perempuan yang akrab disapa Sulis tersebut merupakan guru matematika di SMAN Balung, Jember. Ia telah bertugas sejak 1998.

     


    Sulis menceritakan awal mula terpilih untuk berpidato di ajang internasional itu. Hal itu bermula ketika Sulis terpilih sebagai pembicara dalam webinar yang digelar Yayasan Cahaya Guru untuk memeringati Hari Pancasila pada 1 Juni 2020.

    Webinar itu mengusung tema penanaman jiwa Pancasila kepada pelajar.

    Yayasan Cahaya Guru menilai Sulis cocok menjadi pembicara karena punya cara unik mengajarkan Pancasila kepada muridnya.

    Sulis pun menjadi pembicara bersama mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif.

    “Mereka cari narasumber guru yang mempraktikkan pembelajaran nilai-nilai Pancasila di sekolah,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).

    Belajar Pancasila

    Sejak 2018, Sulis punya cara unik mengajarkan Pancasila kepada muridnya. Ia meminta muridnya belajar berbuat baik kepada diri sendiri.

    Hal itu bisa dilakukan dengan makan teratur, istirahat cukup, tidak memakai narkoba, dan membahagiakan diri sendiri. 

    "Itu dilakukan pada minggu pertama," kata dia.

    Tindakan itu dilakukan agar para pelajar terbiasa berbuat baik kepada diri sendiri. Sebab, seseorang harus berbuat baik kepada diri sendiri sebelum bisa berbuat baik kepada orang lain.

    Pada minggu kedua, para pelajar diminta berbuat baik kepada keluarga. Mereka diminta membantu orangtua memasak, mencuci piring, menyapu, menyiram tanaman, berterima kasih kepada orangtua, menjaga adik, dan lainnya.

    Sedangkan di minggu ketiga, pelajar diminta berbuat baik kepada orang yang dikenal, seperti guru, teman, dan tetangga. Hal itu bisa dilakukan seperti meminjamkan buku, memberi kue, dan lainnya.

    Pada minggu ke empat, para pelajar diminta berbuat baik kepada orang yang tidak dikenal, tanpa memedulikan suku, ras, ekonomi, status sosial dan lainnya.

    Hal itu bisa dilakukan dengan membantu orangtua menyeberang jalan, membantu seseorang yang kesulitan saat parkir kendaraan, dan lainnya.

    “Setiap selesai latihan itu, mereka saling bercerita satu sama lain,” terang Sulis.

    Hal itu yang dilakukan Sulis dalam mengajarkan Pancasila kepada muridnya. Ia berharap, muridnya memiliki karakter yang baik secara spontan.

    Sebab, saat ini pelajar lebih peduli dengan gawai ketimbang lingkungan sekitar. Dampaknya, rasa persaudaraan antar-sesama menipis.

    “Dari situ saya berpikir ingin merubah keadaan,” ucap dia.

    Kepada muridnya, Sulis mengajarkan, orang yang sukses adalah yang bisa melayani banyak orang, seperti presiden.

    “Ukuran sukses kami persiapkan mulai sekarang,” tambah dia.

    Pendamping korban kekerasan seksual

    Sulis tak cuma aktif sebagai tenaga pendidik. Ia juga aktif mendampingi korban pelecehan seksual.

    “Kalau ada murid yang jadi korban kekerasan seksual, saya bantu,” terang dia. 

    Sulis juga menjadikan rumahnya sebagai tempat singgah bagi para korban pelecehan seksual. Ada korban pemerkosaan yang sedang hamil tinggal di rumah itu.

    “Dia tinggal di rumah saya sampai menunggu kelahiran,” ucap dia.

    Sejauh ini, sudah ada tiga pelajar yang mendapatkan pendampingan dari Sulis. Menurutnya, para pelajar itu kembali melanjutkan sekolah setelah melahirkan. Sementara bayi mereka dirawat orangtua masing-masing.

    Jadi pembicara

    Pengalaman unik Sulis dalam mengajarkan Pancasila membuat Yayasan Cahaya Guru mengusulkannya sebagai pembicara kepada Unesco. Usulan itu pun diterima.

    “Ternyata saya yang terpilih, padahal semua negara juga ikut mendaftar,” kata dia.

    Sulis merasa semua yang dilakukan bersama guru lainnya mendapatkan dukungan. Ia pun menyiapkan sejumlah tema yang disampaikan dalam pidato di World Teacher's Day yang digelar pada Senin (5/10/2020) pukul 18.00 WIB.

    Salah satunya tentang penerapan belajar daring di tengah pandemi Covid-19 dan penanaman kebaikan melalui kebiasaan.

    “Juga termasuk mengadvokasi saluran bantuan bagi korban kekerasan seksual," jelas dia.

    Menurutnya, kekerasan terhadap anak meningkat selama pandemi Covid-19. 

    Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember Mahrus Syamsul mengapresiasi prestasi yang diraih guru SMAN Balung tersebut.

    “Dia guru yang memiliki ide kreatif di sekolah di tengah pandemi Covid-19,” ujar dia.

    Dia mengatakan Sri Sulistyani akan menyampaikan ide-idenya pada seluruh guru di dunia melalui forum tersebut. Harapannya, bisa menjadi inspirasi bagi guru yang lain.

    https://regional.kompas.com/read/2020/10/05/14341011/berkat-cara-unik-mengajarkan-pancasila-sri-sulistyani-jadi-pembicara-di-hari

    https://youtu.be/9AxLxUj_X6Y






    Masjid "Ulul Albab" SMAN Balung

    Oktober 01, 2020

    Masjid SMAN Balung yang telah dibangun akhirnya siap untuk digunakan. Bersamaan dengan Hari Kesaktian Pancasila, masjid ini diberi nama masjid Ulul Albab.


    Assalamu'alaikum wr wb, dengan ini bersamaan dengan Hari Kesaktian Pancasila saya sampaikan kepada Yth keluarga besar SMAN Balung bahwa Masjid kebanggaan kita diberi nama Masjid "ULUL ALBAB" dengan harapan kita sebagai insan sivitas akademika bisa mengamalkan sila Pertama dari Pancasila di sekolah, diantaranya di sarana ibadah bg yg beragama Islam, aamiin 🙏🙏

    - Drs. Subari, M.Pd

Agenda Sekolah